Pada suatu ketika, kala itu aku masih berusia remaja. Di kampungku tepatnya di salah satu desa kecil bdi kalimantan tengah sering mengadakan acarab hajatan dan hiburan setiap ada musim kawinan.
🍀🍀🍀🍀
Suatu malam aku beserta kedua orang tuaku rencananya ingin menonton acara hiburan di salah satu rumah warga, yang kebetulan pada saat itu tengah mengadakan acara hajatan perkawinan anaknya. Namun ketika kami berjalan menyusuri jalanan yang agak sepi terdengar ada suara aneh yang membuat bulu kuduk kami merinding ...
"Yah, apakah Ayah mendengar suara cekikan tawa seorang perempuan dari balik bangunan itu?" tanyaku pada Ayah.
Bangunan kosong sebuah puskesmas yang sudah bertahun-tahun tidak pernah beroperasi lagi.
"Iya nak, kamu diam saja dan cukup berdoa!" kata Ayahku sembari mengarahkan lampu
sorot ke arah jalan yang kami lewati.
Namun tanpa di sangka, dari atas atap puskesmas itu terlihat sebuah cahaya terang seperti bola api yang tengah berputar-putar mengelilingi bangunan tak berpenghuni tersebut.
Demi menghindari hal-hal yang tak di inginkan kami lantas mengurungkan niat kami untuk melanjutkan perjalanan tersebut. Aku dan kedua orang tuaku pun memutuskan berputar arah dan memilih untuk kembali pulang kerumah.
Cahaya terang seperti bola api itu menurut Ayahku adalah mata hantu atau mata kambe, seperti itulah kami masyarakat dayak kahayan hilir sering menyebutnya.
sekian,terimakasih 😊
Posting Komentar