Keterisian Tempat Tidur (BOR) Berdasarkan Gejala dan Ruang Perawatan Covid 19 di Rumah Sakit wilayah kota Palangka Raya



BESEPUTKALTENG, Palangka Raya – Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Kota Palangka Raya, memberi dampak positif dalam menekan peningkatan dan penyebaran kasus Covid-19.


Tampak dari  kasus Covid-19 yang perlahan melandai, begitupun tingkat keterisian ranjang perawatan (B0R) pada Rumah Sakit menurut ”ungkap Dokter IGD yang juga Humas RSUD Kota Palangka Raya, dr Hendra Panguntaun.


di RSUD Kota Palangka Raya, hanya berjumlah 14 orang pasien Belum ada penambahan pasien kasus Covid-19 yang bergejala berat, Jumlah ini jauh menurun dibandingkan pada periode sebelum dilaksanakannya PPKM.


Di RSUD Kota Palangka Raya memiliki dua ruang fasilitas isolasi bagi pasien bergejala berat. Ruang Isolasi I berkapasitas 20 tempat tidur dan ruang Isolasi II berkapasitas 30 tempat tidur, ruang isolasi I masih ada 6 tempat tidur yang tersedia. Sedangkan ruang isolasi II, keadaannya kosong tanpa pasien,” bebernya.


Hendra menjelaskan, menurunnya jumlah pasien Covid-19 bergejala berat yang ditangani pihaknya, setidaknya terlihat sekitar 2 sampai 3 minggu terakhir. Kalaupun ada penambahan kasus, biasanya hanya yang bergejala ringan saja.


Hendra menjelaskan, menurunnya  jumlah pasien Covid-19 bergejala berat yang ditangani pihaknya, setidaknya terlihat sekitar 2 sampai 3 minggu terakhir. Kalaupun ada penambahan kasus, biasanya hanya yang bergejala ringan saja.


Sedangkan untuk faskes khusus Covid-19 lainnya yang berada di bawah kewenangan Pemko Palangka Raya, seperti Rumah Sakit Perluasan Hotel Batu Suli, maka berdasarkan laporan terakhir hanya terisi 60 pasien dari kapasitasnya 120 tempat tidur. diharapkan setelah masa PPKM berakhir kasus Covid-19 bisa turun drastis imi doa kita bersama dan masyarakat harus terus mendukung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.bskt


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama