Cerita Rakyat Dayak, Tambun dan Bungai



BESEPUTKALTENG, Dahulu kala menurut legenda di pulau Kalimantan bumi tidak hanya dimiliki oleh para Manusia namun dihuni oleh binatang dan makhluk-makhluk dan roh roh  lainnya masih tampak dimata pada waktu itulah pulalah hidup dua orang anak remaja yang telah kelak menjadi pahlawan terkuat dan terkenal di bumi Kalimantan Tengah yang bernama Tambun dan bungai.


Disebuah desa bernama tumbang Pajangei hiduplah seorang anak remaja yang satu bernama Bungai dan yang satu lagi bernama Tambun Mereka berdua adalah saudara sepupu mereka berdua sudah bersama sejak kecil dan tumbuh menjadi seorang sahabat adalah anak dari seseorang bernama Sempung dan nyai endas sedangkan Tambun adalah anak dari serupoi  yaitu adik dari sampung dan ibunya bungkai yg juga adik dari nyai endas.


Desa tumbang panjangei adalah desa yang tenang aman dan tentram pada hari itu para pria baru saja pulang pergi berburu di Pimpin oleh sempung yaitu Ayah bungai dimulai pada hari itu mereka mendapatkan banyak binatang buruan. Bergembiralah warga desa dan mereka pun berpesta merayakan hasil buruan tersebut di tengah-tengah pesta itu bungai minta satu binatang buruan yang didapatkan oleh ibu guru dan diberikan kepadanya seekor kancil agar dirawat dan dipelihara tersebut dalam waktu singkat kancil teesebut sudah akrab dengan para warga 


Pada malam hari bungai yg sedang pergi keluar rumah untuk mencuci tangan, dilihatnya lah kancil yang sedang berdiri terpaku melihat ke arah hutan, bungai pun penasaran dan ikut melihat ke arah hutan begitu menoleh ke arah hutan. Ia hanya melihat pepohonan tenang yang disinari oleh cahaya rembulan tidak sedikitpun mendapati hal yang mencurigakan dari hutan tersebut. Ia pun kembali masuk rumah untuk bergegas tidur hari pun berganti Pagi itu warga desa tumbang Pajangei sedang beraktivitas tiba-tiba terdengar suara teriakan nyai endas ibu dari bungai, warga desa pun penasaran dan mendatangi arah teriakan tersebut begitu sampai mereka dibawa kandang ternak yang menyimpan binatang seluruh warga desa telah hancur banyak binatang ternak yang mati baik banyak juga yang hilang.


Melihat hal itu Bungai langsung berlari mencari kancil kesayangannya kesemua tempat di desa namun sayangnya kancil tersebut sama sekali tidak bisa ditemukan. setelah kejadian itu warga desa pun penasaran, siapa pelakunya dan muncul rumor tentang ular besar.


saat itu sedang duduk sendiri dan termenung melihat hal tersebut Tambun pun turut sedih untuk mendekati Bungai dan berusaha menghiburnya, Tambun berkata ini semua bukan salah bungai melainkan salah ular besar, ular besar kata Bungai? Tambun pun kembali menjelaskan bahwa beredar rumor tentang ular besar di dalam hutan yang selalu mencari mangsa pada malam hari mendengar cerita Tambun langsung naik pitam dan yakin bahwa pelakunya adalah si ular besar.


Bungaipun memaksa Tambun agar menemaninya ke hutan untuk mencari ular besar dan Tambun pun menyesal telah Bercerita, Tambun pun diam sejenak untuk berpikir dan akhirnya sepakat untuk  pergi bersama ke hutan dan memberi pelajaran kepada si ular besar.

 Tambun dan bungai pun memasuki hutan belantara mereka semakin jauh masuk ke dalam pedalaman hutan, berjalan cukup jauh meninggalkan Desa Langkah Demi Langkah mereka tempuh dan akhirnya tibalah mereka di sebuah sungai kecil dan beristirahat, sedang beristirahat tiba-tiba Mereka melihat pergerakan diantara semak semak dan pohon dan mereka samar-samar melihat gerakan yang melingkar mirip seperti ular namun lebih besar dari ular bungaipun sontak berdiri dan mengatakan itu adalah ular besar mereka pun langsung mengejarnya 


Tambun melemparkan sebuah batu ke arah ulat tersebut lemparan batu itu tepat mengenai ekor ular tersebut ular itu lalu memutar arah ke Tambun dan merekapun langsung berhenti berlari dengan terkejut ternyata itu bukanlah seekor ular melainkan ular naga.


Naga pun marah , Tambun dan bungai bersiaga  sambil marah langsung menanyakan dimana kancil kesayangannya yang telah hilang dari Desa tumbang pajangei , ular naga menjelaskan bahwa tidak mungkin dirinya berani menyerang Desa Sempung karena orang yang pernah mengalahkan dirinya yang bernama sempung, bungai mengatakan bahwa sempung adalah ayahnya ular ini tidak heran anaknya memiliki keberanian seperti ayahnya.

 ular naga tiba-tiba teringat kejadian tadi malam Dia mengatakan pada bunga dan Tambun bahwa ia melihat hantu merah berjalan dari arah desa Tumbang Penjahei nama hantu itu adalah nyaring yang ditemani oleh seekor anjing bahutai,  dan salah satu anjing tersebut upaya terlihat berlumuran darah di bagian mulutnya, setelah mendengar. Bungai menanyakan kepada ular naga Dimana tempat tinggal nyaring  tinggal di sebuah gua yang terletak diantara perbukitan,  ular naga menawarkan bantuannya untuk menunjukkan jalan ke goa tersebut, pengingat bungai adalah anak dari sempung, Bungai berterima kasih dan berangkatlah mereka menuju Goa tempat tinggal nyaring. setelah perjalanan mereka dibuat tempat tinggalnya nyaring

Ternyatah hantu merah sudah mengetahui dan menunggu kedatangan mereka telah bersiap sembari menunggu perintah dari untuk menyerang

begitu nyaring bertanya Apakah mereka semua datang karena akibat ulahnya di desa tumbang panjangei ? 

Bungai dengan berani meminta kembali kancilnya , nyaring tertawa dan berkata bahwa kancil bungai  telah jadi tulang-belulang dan Ia pun senang karena telah menyantapnya

lama-lama nyari menyuruh para bahutai untuk menyerang mereka berdua tambum dan bungai pun marah dan bersiap untuk bertarung, mere menyerang itu mereka terlibat dalam pertarungan yang sengit 

ular naga juga ikut membantu dengan menyemburkan api dari mulut tapi semua serangan mereka semua dapat diatasi dengan kelincahan nyaring, pertarungan cukup lama mereka pun mulai kelelahan 

Nyaring pun semakin senang melihat keadaan tambun dan bungai karena sebentar lagi dia bisa menyantap daging daging manusia tersebut di tengah-tengah keputusasaan tersebut tiba-tiba 

muncul saat angin yang besar dan  muncullah sesosok pria yang kuat dan gagah nyaring tampak mulai ketakutan dengam sosok itu yang ternyata sempung ayah Bungai, sempung pun berkata jangan ada seorangpun yang berani menggangu keturunanku.

Sempung mengangkat tangan yg diarahkan ke ada nyaring sambil mengucapkan mantra tiba tiba keluarlah sinar dari tangan sempung menuju kearah nyaring dan tiba tiba terjadi ledakan dan lenyap nyaring dengan para bahutainya .

Keadaan sudab menjadi aman bungai dan tambun amat bersyukur karena ayahnya datang tepat waktu, disitu sempung berterima kasih kepada ular naga karena telah menjaga bungai  dan tambun, ular naga tersenyum mendengar ucapan terima kasih sempung dan mereka bertiga ular naga dan kembali ke  Desa tumbang pajangei.

Menghilanglah dari para but

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama