Tambun dan Bungai sebagai Leluhur Suku Dayak




BESEPUTKALTENG, Tambun dan Bungai dianggap sebagai leluhur Suku Dayak di Kalimantan.
Situs Tambun dan Bungai terletak di desa Tumbang Pajangei, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas. Lokasi tersebut hanya berjarak 9,2 km dari Kota Kuala Kurun sehingga dapat ditempuh oleh segala jenis kendaraan dengan kondisi jalan yang sudah beraspal.

Situs ini menyimpan berbagai bentuk peninggalan sejarah, antara lain berupa patung Tambun Bungai, Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri. Penyang Pusaka, Pasah Patahu Tambun Bungai, situs Batu Bulan, dan Sandung Tamanggung Sempung.
Walaupun areal atau situs-situs pemukiman mereka sudah banyak yang hancur dimakan usia, lokasinya masih dianggap sakral dan merupakan tempat larangan sehingga sampai sekarang tetap bertahan.

Monumen Tambun Bungai, merupakan satu dari benda cagar budaya bersejarah yang ada di Kabupaten Gunung Mas, sekaligus juga salah satu destinasi Wisata Budaya yang memiliki daya tarik tersendiri.

Sejarah purbakala ditanah Dayak yang
bernama "Tetek Tatum" (Ratap Tangis
Sejati) selalu menuturkan cerita
kepahlawanan Tambun dan Bungai itu.
Tambun Bungai adalah nama
dwitunggal pahlawan yang sangat
terkenal dalam sejarah purbakala suku
Dayak Kalimantan. Yaitu si Tambun
dan Bungai tambun dan bungai adalah saudara sepupu 
Semasa  kecilnya Bungai memiliki
tingkah laku yang berbeda dengan
anak seusianya, selain parasnya yang
tampan, Bungai juga memiliki sifat
yang pemberani dan pantang
berputus asa dan memiliki kemauan
yang keras dalam mewujudkan cita-
citanya.
karena perbedaan itulah, kedua
orang tuanya percaya bahwa apa
yang ada didalam tubuh Bungai
tersimpan suatu kekuatan gaib dari
para Dewa.
Adapun saudara sepupunya yang
bernama Tambun, juga demikian.
Kedua anak ini hidup laksana kembar
yang tak mau dipisahkan.
Jika berkelahi seorang, mereka
berkelahi keduanya. Jika Bungai
bersedih hati, Tambun ikut
berdukacita.
Mereka memiliki sifat watak yang
cerdas, lemah lembut, peramah, suka
menolong sesama, sedikit menerima
banyak memberi, cepat kaki ringan
tangan, bijaksana, tetapi pantang
menyerah untuk membela
kebenaran.


Keduanya seperti satu jiwa dalam
dua badan, yang memiliki sifat
kepemimpinan.
disegani oleh penduduk daerahnya.
Sesuai benar dengan peribahasa
Dayak yang berbunyi "Bakena Mamut
Menteng'" (tampan, sopan santun dan
gagah perkasa). Ini ini dibuktikan
Dalam beberapa kali peperangan
melawan musuh dari suku lain yang
ingin menguasai daerah mereka,
Tambun dan Bungai selalu
mendapatkan kemenangan. Mereka
menang oleh karena selalu mambela
kebenaran dan keadilan.


Seorang kakaknya Bungai yang
menjadi raja di Pematang Sawang
Pulau Kupang, bernama Nyai
Undang, pada suatu hari diserang
oleh musuh dari suku lain. Sebanyak
1000 orang tentara mengepung dari
jurusan utara dan selatan, lengkap
Mengancam Kedudukan Nyai Undang
terancam bahaya
Akan tetapi dengan suatu kerjasama
yang erat, berkat keberanian dan
keperkasaan Tambun dan Bungai
maka serangan musuh yang besar itu
dapat dilawan dan dipatahkan oleh
mereka. Dengan demikian, seluruh
pasukan musuh dapat dihalaukan
dari wilayah Pematang Sawang Pulau
Kupang, dan negeripun amanlah
sudah. Nyai Undang sangat
berterima kasih kepada adik dan
sepupunya itu
Maka sejak itulah masing - masing
mendapat gelar "Tumenggung
Tambun Terjung Ringkin Duhung
dan "Tumenggung Bungai Andi
Sindai" yang dikenal sekarang
ialah kota "Bataguh', letaknya tidak
jauh dari Kuala Kapuas, ibukoto
kabupaten Kapuas sekarang.


Setelah dwitunggal Tambun Bungai
banyak memberi dharma dan jasanya
bagi tanah air, dan sewaktu usianya
telah semakin lanjut, merekapun
tinggal menetap di Tumbang
Pajangei, sebelah utara kota Kuala
Kurun ibukota kabupaten Gunung
Mas sekarang (Kahayan hulu)
Bersama dengan istrinya masing 
masing, yaitu Tumenggung Tambun
beristri Puteri Karin Likon Lanting
dan Tumenggung Bungai beristr
dengan Puteri Bulan Bawin Pulang
disana mereka melanjutkan hidup
dan menjalani hari tuanya.


Kini, nama Tambun dan Bungai diabadikan menjadi julukan provinsi Kalimantan Tengah,
.


Post a Comment

أحدث أقدم